Mengutip Web Fx, website adalah kunci membangun presence sebuah bisnis atau brand di internet. Itulah mengapa kesalahan dalam design website bisa berakibat fatal pada branding bisnis.
Tanpa web desain yang tepat, fungsi website jadi tidak menjawab kebutuhan pengunjung. Apalagi kalau sampai membuat mereka kebingungan menjelajahi situs.
Mengapa Desain Web Penting?
Berikut beberapa alasan pentingnya web design bagi pengunjung ataupun pemilik situs.
- Menyajikan visual yang oke dan menjawab kebutuhan. Design web menarik dan fungsional, sehingga menjawab kebutuhan pengunjung. Misal, menggunakan icon keranjang untuk berbelanja, icon social media untuk link sharing, dsb;
- Memanjakan User Experience. Memberikan user journey yang ringan, to the point, dan mudah diakses.
- Meningkatkan konversi. Desain web mempermudah alur konversi dan menggiring pengunjung melakukan action yang diharapkan. Contohnya, pembelian, berlangganan newsletter, dll;
- Meroketkan kecepatan website. Design cukup berdampak terhadap page speed. Karena itu, tiap dekorasi harus dirancang setepat dan seefisien mungkin sehingga tidak menghambat page speed.
8 Kesalahan Desain Web yang Menghancurkan Website
1. Tampilan yang berantakan
Terlalu banyak elemen dalam website hingga menyebabkan tampilan yang berantakan adalah salah satu kesalahan yang kerap terjadi dalam web design.
Saat mendesain sebuah website, akan ada beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi, seperti tujuan pembuatannya dan proses yang dipakai.
Aplikasi web design yang ada saat ini menawarkan banyak variasi desain dan fitur-fitur pilihan seperti pop-ups, logo animasi, dan potongan video.
Jangan ikut terseret dengan banyaknya pilihan yang tersedia, karena hanya akan membuat desain situs webmu berantakan.
Website yang efektif hanya akan memiliki fitur dan isi yang dibutuhkan serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selain tampilan yang berantakan, salah satu kesalahan design website yang juga sering terjadi adalah rumitnya navigasi website.
Jika pengguna mengalami kesulitan, mereka akan langsung meninggalkan website-mu.
Ketika pengguna kesulitan mengakses website dan tak betah di dalamnya, maka akan berakibat pada menurunnya traffic dan engagement.
Navigasi yang rapi dan mudah dipahami bisa terwujud dengan:
- buat outline hierarki navigasi website sebelum mendesain
- pastikan pengguna dapat kembali ke home page dengan mudah
- cek setiap link dalam website dan pastikan berfungsi dengan baik
3. Asal Memakai Warna
Salah memilih warna adalah akibat lagi yang terjadi gara-gara tidak punya target pasar. Kamu jadi memoles website dengan warna yang tanpa arti.
Misal, kamu membuat website agen travel. Karena tidak paham kebutuhan target pasar, kamu pun memoles situs dengan warna-warna favorit kamu. Biru, ungu, hitam… Alhasil, tiap warna malah saling bertabrakan.
Karena itu, mendesain web harus paham target pasar dan memadukannya dengan Psikologi Warna. Bangun nuansa situs dengan pilihan warna berikut:
Warna | Kesan | Cocok Bagi Industri… |
Biru | Membangun kepercayaan dan ketulusan | Perusahaan tech hingga financial |
Kuning | Membangkitkan semangat dan optimisme. Cocok untuk Call-to Action Button atau mengarahkan user ke konversi | Industri pendidikan, organisasi, dll |
Hijau | Menciptakan kesan tenang | Industri kesehatan dan makanan |
Oranye | Mencerminkan persahabatan dan kreativitas. Daripada sebagai warna dominan, lebih cocok untuk pelengkap | Restoran, perusahaan kartu kredit, dll |
Pink | Romansa, feminim, manis | Perusahaan fesyen atau industri yang menargetkan wanita dan anak-anak |
Merah | Membangkitkan energi dan hal-hal darurat | Sering dipakai untuk situs restoran |
Ungu | Memberi kesan mewah dan kebijaksanaan | Agen konsultan, bisnis parfum, dll |
Putih | Minimalis, bersih, hingga ketulusan | Situs berita, e-commerce, dll |
Abu-abu | Melambangkan ketenangan, minimalis, dan modern | Perusahaan tech, arsitek, fesyen, dll |
Hitam | Menunjukkan kekuatan, elegan, hingga kemewahan | Website IT, transportasi, fashion, dll |
Meski begitu, tidak salah kok mengombinasikan berbagai warna di atas. Namun, tetap pastikan apakah warna efektif bagi desain website.
4. Media Visual Sembarangan
Media visual (gambar, video, foto, dll) menjadi hal yang wajib ada di website. Sebab, media visual mudah memikat perhatian pengunjung situs.
Bahkan, otak manusia memproses visual 60.000 kali lebih cepat dibandingkan teks, loh.
Namun, ada kalanya saat mendesain web mungkin kamu lebih fokus pada keindahan gambar dan melupakan akibatnya bagi performa website.
Nah supaya media visual tidak mengganggu performa website, lakukan antisipasi berikut:
- Gunakan format media visual yang sesuai. Seperti JPEG untuk berbagai gambar fotografi atau yang lebih ringan lagi dengan Google WebP;
- Pastikan ukuran gambar tepat. Ketahui ukuran panjang dan lebar device yang akan menampilkan web dan konten. Agar, bisa menentukan rasio gambar yang cocok untuk berbagai jenis device;
- Compress. Susutkan besar file gambar dan hapus metadata yang tidak perlu dengan berbagai tools compressor (TinyJPG, Image Optimizer, plugin Imsanity, dll) agar tak banyak menyita ruang penyimpanan;
- Embed. Embed adalah kode untuk menarik video dari situs tertentu (seperti YouTube). Sehingga, video dapat tampil di web tanpa memakan ruang simpan;
- Optimasi gambar. Supaya gambar mampu membantu web agar mudah tampil di mesin pencarian, terapkan SEO Image.
5. Tidak memperhatikan penggunaan grids, guidelines, dan kolom
Saat mendesain sebuah website, hal dasar yang biasanya dilakukan adalah membentuk grids, guidelines, dan kolom.
Namun, banyak web designer melakukan kesalahan dengan tidak memperhatikan penggunaan elemen-elemen tersebut.
Mereka berpikir bahwa penggunaan grid dan kolom ini hanya untuk website lama.
Padahal, elemen seperti grid dalam website merupakan struktur inti yang membuat situs webmu terlihat bagus dan rapi.
6. Desain yang tidak responsif
Membuat desain yang responsif adalah dasar penting untuk mendapatkan pengalaman pengguna (user experience) website yang lebih baik.
Lebih dari 50% traffic website berasal dari mobile, namun masih banyak bisnis yang tidak mengoptimalisasi situsnya untuk pengguna mobile.
Masih banyak bisnis yang menganggap bahwa browsing melalui mobile sebagai alternatif dari pengalaman mengunjungi website.
Padahal kenyataannya, sama-sama penting tampilan website secara mobile dan tampilan web.
Makanya, pastikan situs web perusahaanmu responsif dalam kedua versi tersebut.
7. Terlalu banyak elemen
Terkadang, secara tidak sadar web designer akan menambahkan banyak elemen yang tidak efektif pada website.
Terlalu ramai elemen merupakan kesalahan dalam design website lainnya yang perlu diperhatikan.
Pastikan bahwa situs yang kamu desain memiliki elemen website yang efektif dan diperlukan saja.
Elemen yang efektif akan mengisi website akan membuatnya terlihat lebih terorganisasi.
8. Durasi loading terlalu lama
Bukan akibat koneksi internet dari pengguna yang lambat, ya. Namun, website perusahaan juga bisa loading terlalu banyak.
Pengguna akan langsung meninggalkan website jika mereka tak bisa mengaksesnya dalam waktu singkat.
Maka, pastikan elemen-elemen di atas sudah dirapikan agar loading website tidak terlalu lama.
Sumber